Thursday, June 14

NAMBAH SEREM LAGI

Ketulenan spesimen makhluk halus sedia untuk kajian
07-07-2006 06:30:58 PM
Oleh Salhan K. Ahmad

SHAH ALAM: Pemilik spesimen makhluk halus yang dipamerkan di Pameran Misteri Jin, Hantu dan Keranda yang sedang berlangsung di sini menyambut baik sebarang usaha jabatan jabatan arkeologi atau organisasi untuk menjalankan kajian lanjut dan menentusahkan ketulenan spesimen tersebut.

Safuan Abu Bakar, pemilik Muzium Nurul A'la di Kuang dekat sini yang ditemui di pameran tersebut berkata hasil kajian itu nanti membolehkan orang ramai mendapat pengetahuan yang lebih mendalam mengenai makhluk-makhluk misteri yang sering dikaitkan dengan kisah-kisah hantu yang menakutkan.


Spesimen Hantu Pocong antara tarikan Pameran Misteri Jin, Hantu dan Keranda di Muzium Alam Shah, Shah Alam (Foto mStar Online oleh Salhan K. Ahmad)

Beliau, yang berminat dalam ilmu kesufian dan numerologi, mendakwa lebih 10 spesimen makhluk halus yang dipamerkan itu sebagai asli berdasarkan dua ujian yang telah dijalankan ke atas spesimen Jenglot dan Ikan Duyung.

"Bila kita buka kotak simpanan Ikan Duyung, ia ada bau ikan dan bau peluh. (Spesimen) ikan duyung membuktikan (cerita) kewujudan ikan duyung itu benar, cuma berlainan daripada persepsi masyarakat umum bahawa ia cantik," jelasnya kepada mStar Online mengenai ujian bau yang dijalankan ke atas spesimen itu.

"Kita juga telah buat ujian sinar-X dan ujian suhu menggunakan sinar infra merah ke atas spesimen Jenglot. Kita dapati tulang Jenglot itu menyerupai tulang manusia dan suhu spesimen tersebut berubah (dari semasa ke semasa). Maksudnya, ia berubah kerana ia ada tenaga," jelasnya.


Ikan duyung yang dikatakan mengeluarkan bau ikan dan peluh manusia (Foto mStar Online oleh Salhan K. Ahmad)

Safuan, lulusan jurusan sastera Universiti Sains Malaysia (USM), yakin pameran yang mendapat kelulusan Mufti Selangor Datuk Mohd Tamyes Abdul Wahid dan Majlis Agama Islam Selangor itu tidak akan memesongkan akidah orang Islam yang menyaksikannya.

"Bahkan (boleh) menguatkan lagi akidah kita. Kekuatan kita, pergantungan kita cuma pada Tuhan, sebab senjata tidak boleh membunuh mereka (makhluk halus), hanya dengan ayat-ayat al-Quran sahaja."

Pameran ini, tambahnya, bertujuan mendidik pelawat untuk menghapuskan ketakutan terhadap hantu dan makhluk halus dan mendedahkan amalan ilmu hitam yang merosakkan manusia.

Safuan, juga dikenali dengan nama pena Ana Faqir dalam bidang kreatif, berkata spesimen yang dipamerkan ini tidak ternilai harganya dan ia menjadi satu sumber pendapatan kepadanya.

"Macam mana kita nak tentukan harga hantu? Kita tidak ada rujukan untuk memberi nilai (dagangan). Tapi kalau boleh jual memang boleh buat bisnes," katanya.

Kos RM200,000 untuk menganjurkan pameran ini ditanggung sepenuhnya oleh Lembaga Muzium Selangor.

Sehingga hari kedua (Rabu), lebih 4,000 orang telah mengunjungi pameran tersebut. Bayaran masuk dikenakan sebanyak RM5 bagi dewasa dan RN2 bagi kanak-kanak dan pelajar sekolah. Ia akan berlangsung sehingga 4 Oktober ini.

Ditanya sama ada manfaat yang diperolehi pengunjung sudah memadai memandangkan tidak terdapat keterangan lengkap selain label di spesimen tersebut, penulis buku puisi Suquf Al Salfi (1995) dan buku Menyingkap Misteri Pulau Besar (2006) berkata perkara itu "terserahlah kepada pengunjung untuk percaya atau tidak (kepada makhluk ghaib)."

"Tujuan pameran ini mendidik masyarakat mengenai makhluk halus dan sebagai persediaan kepada mereka (untuk menghadapi kenyataan), kerana jin dan hantu ni wujud dalam masyarakat kita, bahkan mereka wujud terdahulu daripada kita," katanya.

"Persediaan (pameran) ini pun banyak dilakukan pada saat terakhir. Hari pertama buka pun tertangguh kerana berbagai-bagai masalah.


|Kereta Berhantu yang dikatakan mengganggu sesetengah pengguna lebuh raya turut dipamerkan (Foto mStar Online oleh Salhan K. Ahmad)

"Tak terlayan kita kalau nak buat penerangan (mengenai spesimen kepada pengunjung) kerana tidak cukup kakitangan. Kakitangan saya cuma ada 10 orang."

Selain urusetia bertugas untuk melayani pertanyaan pengunjung, pihak muzium turut menempatkan pegawai mereka di sudut tertentu untuk memberikan penerangan.

Orang ramai yang berminat boleh mengunjungi pameran tersebut yang dibuka setiap hari dari pukul 9.30 pagi hingga 12.00 tengah malam di Balai Pameran Sementara, Tingkat B-1, Muzium Sultan Alam Shah, Shah Alam.

Berita berkaitan:
Semangat Jenglot, Pocong, Toyol 'hidup' di Muzium Selangor


syuerrremmm begete "cerita mistery"


Bertemu Pocong

Kejadian ini saya alami kira-kira dua tahun yang lalu sekitar akhir bulan Juli 1996, dimana ketika itu kami ditugaskan menjadi mahasiswa KKN di salah satu desa di pesisir pantai Pangandaran. Cerita ini berawal ketika kelompok KKN kami yang berjumlah 10 orang menjadi tenaga sukarela di daerah Ciamis.

Setelah sampai di desa, kemudian kami di tempatkan di salah satu rumah penduduk. Lalu kami dibawa ke kantor kepala desa. Di sana kami diperkenalkan kepada seluruh perangkat desa dan bersilahturahmi dengan pemuka agama setempat. Disela-sela perkenalan, kepala desa tersebut mengatakan “adik-adik jangan kaget kalau di desa ini masih hal yang gaib dan supranatural. Di sini sudah biasa”. Ujar kepala desa itu sambil memperlihatkan botol-botol yang di dalamnya berisi barang-barang kiriman alias santet selama dia menjabat menjadi kapala desa. Kami yang notabene orang kota yang awam dengan masalah-masalah supranatural, cukup kaget dan ketakutan juga mendengar informasi kepala desa itu.

Yang mengherankan dari desa itu, kietika kami melakukan survey tempat, ternyata 2/3 bagian dari desa itu dipenuhi oleh makam alias kuburan,. Ada kuburan biasa, kuburan tua, dan kuburan keramat. Sampai ketika saat Koordinator desa kami harus menyampaikan surat undangan rapat kerumah Pak Kades yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dengan menggunakan ojek.

Dusun Kades kami berada di puncak gunung yang kami tempati dan harus meharus melewati hutan pinus yang cukup lebat dan kata penduduk setempat hutan itu cukup angker. Setelah menyampaikan surat dan berbincang-bincang sejenak, teman kami yang mengantar surat pu pamit pulang. Di tengah pejalanan, tukang ojek itupun mengobrol dengan teman kami.

“… Den kalo aden KKN, takut sama hantu gak?”.

Ditanya seperti itu teman ku menjadi heran dan sedikit ketakutan. “… Eh Mang, jangan ngomong yang enggak-enggak kan serem. Kalau emang enggak takut sama hantu?” tanya temanku…”. Ah itu sih kecil. Disini sudah biasa Den, tuh! di sebelah kanan dan kiri kita kan kuburan keramat, he..he..” kata si tukang ojek yang sepertinya sudah terbiasa dengan hal-hal yang aneh. Belum sepuluh menit dari obrolan mereka, tiba-tiba mesin itu mati. Walaupun sudah berusah menghidupkan motor itu, tetap sia-sia. Beberapa saat kemudian. Dorr!! Ban motor itu meledak denag sendirinya . aneh … biasanya ban meledak atau kempes kalau menggilas sesuatu. “Aduh kenapa jadi begini ya?” kata tukang ojek. “begini saja Den, Aden tunggu dulu di sini, Mamang ke bawah dulu membetulkan ban motor ini”.

Walau sebenarnya takut, tapi apa boleh buat, akhirnya teman ku itu mau juga menunggui motor itu di tengah hutan yang jauh dari mana-mana. Sambil duduk dan istirahat di atas batu yang sudah berlumut. Teman ku yang tak tau kalau batu yang dia duduki itu adalah batu nisan kuburan keramat yang sudah berlumut. Setelah setengah jam tukang ojek itu pergi, tiba-tiba angina berhembus dengan cepat. Samara-samar teman itu melihat bayangan putih berkelebat di atas pohon pinus. Baying itu semakin jelas ketika sinar bulan menerpa tubuhnya. Dan … makhluk itu seperti tertawa mengikik pelan dan sedikit mendesah karena tertiup angin. Hi.. hi..iiii.

Temanku yang dari tadi komat-kamit membaca tiba-tiba pingsan dan mengompol di atas batu nisan tersebut. Singkat cerita teman ku itu sudah dibawa ke rumah oleh si tukang ojek dan dirawat oleh orang pintar setempat. Malam kian larut… teman-temanku satu persatu beranjak tidur. Kecuali aku dan temanku Rudi. Kami mengobrol di beranda depan menghadap kea rah masjid tua dan kantor kepala desa yang di belakangnya dipenuhi oleh kuburan. Jam saat itu menunjukan pukul satu dini hari. Tiba-tiba ada temanku melihat ada bayangan putih seperti mayat yang dibungkus kain putih alias pocong.

“eh kkkmu llihat iitu enggak ?” tanya Rudi sambil memegang pundakku sambil keras sekali.

“melihat apa?” tanyaku karena aku tak melihat apa-apa. “itu..tuh.. pocong!!” tambah Rudi lagi. Lau aku pun refleks melihat kea rah dia menunjuk.

Dan… aku pun melihat sesosok tubuh yang dibungkus kain kafan sedang melintas kea rah pohon mangga dekat mesjid menuju ke arah belakang kantor kepala desa. Kami langsung berteriak “pocongggg” sambil berlari masuk ke dalam rumah. Seisi rumah bangun dan bertanya ada apa. Lalu kami menceritakan apa yang alami tadi dan tentu saja seisi rumah jadi ketakutan. Akhirnya kami pun berencana untuk tidak tidur pada malam itu. Tapi setelah jam 3 dini hari, ternyata rasa kantuk mengalahkan kami. Akhirnya kami pun tidur kembali di kamar tamu karena kamar tidurnya sudah penuh.

Sekitar jam 4 dini hari, kami dikagetkan oleh teriakan Rudi yang keras sekali. Kami pun keluar kamar dan dan di depan mata kami terlihat sesosok pocong yang sedang duduk di sebelah teman kami itu. Tatapan matanya sayu, kulitnya melepuh dan bernanah. Kami semua serentak berdoa meminta kekuatan dari Yang di Atas. Tiba-tiba sosok itu mulai mengeluarkan asap dan akhirnya menghilang daripandangan kami. Kami sesaat terdiam dan begitu juga denganku. Serasa di dalam mimpi setelah sadar kami berusaha menolong teman-teman kami yang sedang pingsan. Akhirnya kami sepakat untuk benar-benar tidur, sambil bersama-sama membaca doa.

Sekitar pukul setengah enam setelah kami shalat subuh, pintu rumah di jetuk dari luar. Setelah dibuka ternyata Pak Kosim yang sedang meronda. Kata beliau kami disuruh datang, kerumah salah satu penduduk nanti siang karena ada yang meninggal.

Siangnya kami datang untuk melayat dan sekedar mengucapkan turut berduka cita. Setelah dipersilahkan masuk kami pun berdoa di samping jenazah. Tapi ternyata…setelah kami lihat wajah yang meninggal itu….wajahnya sama persis seperti pocong yang kami lihat tadi malam.+++

By : Zaini Hajat Sudrajat

KORAN POSMETRO

Wednesday, June 6

MEMoRIEZzzz


Thursday, May 24

MaNajEMEN QaLBu


Ramadhan yang Istimewa

Barangsiapa yang melakukan sesuatu yang istimewa pada waktu yang istimewa, niscaya dia akan diperlakukan istimewa pula oleh Allah. Setiap hari Allah sudah menciptakan waktu-waktu yang sangat istimewa, di antaranya adalah sepertiga malam terakhir. Orang yang bangun malam lalu melakukan tahajud dengan benar dan istiqomah, maka ia dijamin memiliki kedudukan terpuji dalam pandangan Allah dan dibuat terpuji dalam pandangan orang yang beriman. Kata-katanya akan memiliki kekuatan, memiliki daya sentuh, daya hunjam, dan daya gugah yang hebat, walau mungkin yang dikatakannya sederhana. Ia pun akan diberi kemudahan dan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapinya, karena doanya makbul.
Setiap minggu ada hari spesial pula, yaitu hari jumat. Rasullulah SAW pun berusaha tampil "lebih istimewa" pada hari Jumat. Amalannya ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas amal-amal yang utama. Allah SWT menjamin gugurnya dosa setiap hamba dari Jumat ke Jumat, bila ia mampu meraih keutamaan di dalamnya.
Dalam satu tahun pun Allah SWT menciptakan satu bulan istimewa, yaitu bulan Ramadhan. Bulan yang penuh barokah, yang benar-benar beda dengan bulan lain, hari demi harinya dan jam demi jamnya berbeda, dan detik demi detik berbeda, begitu istimewa. Siapapun yang mengisi detik demi detik di bulan Ramadhan dengan perilaku istimewa, niscaya dia akan istimewa pula dalam pandangan Allah. Dosa-dosanya akan dihapuskan, derajatnya dinaikkan, setiap doanya dikabulkan, dan Allah menyediakan surga baginya. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala Allah maka diampuni dosanya yang terdahulu." (HR. Bukhari).
Lalu, manusia seperti apakah yang istimewa dalam pandangan Allah?
Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah yang paling taqwa di antara kamu (QS. Al-Hujurat:13). Orang yang paling dekat dengan Allah adalah yang berpredikat taqwa. Ramadhan adalah salah satu sarana menjadi orang yang istimewa dalam pandangan Allah, yaitu orang yang bertaqwa. Allah SWT menjelaskan tujuan diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan ini, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS: Al Baqarah: 183).
Lihatlah kalau kita diistimewakan oleh orang tua, belum meminta sudah dicukupi, selalu dijaga, kebutuhan kita dipenuhi, ketika kita meminta diberi, bila ada yang menganiaya dilindungi. Itu baru manusia. Bagaimana lagi kalau seorang hamba diistimewakan oleh Allah Yang Maha Tahu segala kebutuhan dan harapan kita.
Karenanya, sebodoh-bodoh manusia adalah yang menyia-nyiakan waktunya di bulan Ramadhan dan dia tidak mendapat apapun di dalamnya. Oleh karena itu, ada satu hal yang harus kita camkan dalam hati berkaitan dengan Ramadhan ini: kita tidak boleh melakukan apapun kecuali yang istimewa dan terbaik dalam pandangan Allah.
Ramadhan adalah waktu yang teramat istimewa. Kita harus bertekad tidak melihat apapun kecuali yang istimewa. Mata kita hanya melihat sesuatu yang bisa membersihkan hati. Mata kita harus menjadi sarana penambah ilmu dan penambah kedekatan kita kepada Allah.
Apakah boleh melihat televisi? Tentu saja boleh. Tapi acara yang kita lihat hanya acara istimewa yang bisa mengembangkan iman kita dan menambah rasa kagum kepada Allah. Mata dan telinga ini adalah karunia Allah, maka mata dan telinga ini hanya layak melihat dan mendengar hal-hal yang istimewa di bulan istimewa pula, Subhanalloh.
Jangan membicarakan aib orang lain. Ingat, kita hanya boleh mendengar sesuatu yang membuat kita semakin dekat dengan Allah. Daripada membicarakan keburukan orang lain, akan lebih baik jika kita membicarakan kebaikan-kebaikan orang lain sehingga bisa menirunya. Jangan mendengarkan obrolan yang sia-sia. Apakah boleh mendengarkan lagu? Tentu saja boleh, tapi dengarkanlah lagu yang dapat menjadi amal. Kita pun boleh berbicara apapun kalau itu bisa menjadi kebaikan, "fal yaqul khairan auliyashmut". Kita jangan berkata, kecuali kata-kata terbaik. Tidak akan berkomentar kecuali komentar terbaik. Jangan ada komentar negatif, karena sekali bicara didengar oleh Allah dan dicatat oleh malaikat.
Jangan ada lintasan hati kepada orang yang beriman, kecuali lintasan yang baik saja. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari keburukan orang dan janganlah sebagian kamu menggunjing atas sebagian yang lain. Adakah di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang mati? Maka kamu membenci (memakannya). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha penyayang (QS. Al-Hujuraat:12).
Usahakanlah pula agar di bulan Ramadhan ini, kita bisa mengekang segala keinginan duniawi. Kita harus shaum dari buruk sangka. Kita harus memiliki keinginan untuk memperbanyak amal; untuk membagikan pakaian, makanan, ataupun parcel. Perbanyak pula sedekah. Tidak selalu harus berupa materi, bisa dengan senyuman, keramahan, membersihkan masjid, mendoakan orang lain, dan sebagainya.
Ramadhan adalah bulan tawadhu dan bulan peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah. Karena itu, siapapun yang berusaha menjadikan waktu Ramadhan ini istimewa, maka ia akan berusaha akrab dengan Alquran, dengan majelis ilmu, menjadi ahli sedekah yang ikhlas, gemar menolong orang, dan pandai mengendalikan diri. Bila kita mampu melakukan segalanya dengan istimewa dan dengan cara terbaik di bulan ini, insya Allah kita akan menjadi orang yang istimewa di sisi Allah SWT.
Hal yang tidak kalah pentingnya setelah meningkatkan ibadah, kita pun harus berusaha meningkatkan kualitas akhlak. Akhlak adalah respons spontan kita terhadap sesuatu hal. Bila akhlak kita baik, maka kita akan merespons setiap kejadian apapun dengan sikap terbaik kita. Semoga kita bisa mengisi Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah SWT berkenan menuntun kita menjadi orang yang ber-akhlakul karimah.
Wallahu a'lam bish-shawab.
( KH Abdullah Gymnastiar)

Thursday, May 10

aSSaLaMu 'aLaIKuM wR. wB

HIIIIIII..............